Credit : Freepik
Bjorka Kembali Beraksi: Diduga Retas Data Pajak Pejabat Tinggi Indonesia

NONTONNEWS.COM -  Setelah sebelumnya meretas situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hacker bernama Bjorka kembali membuat geger dunia maya. Kali ini, Bjorka diduga berhasil meretas dan memperjualbelikan data dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan, yang mencakup informasi sensitif terkait para pejabat tinggi Indonesia.

Dalam unggahan terbaru di forum jual-beli data Breach Forums, Bjorka menawarkan data yang mencakup nomor pokok wajib pajak (NPWP) milik beberapa tokoh penting, termasuk Presiden Joko Widodo beserta anak-anaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep. Data pribadi dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati hingga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga diduga termasuk dalam kebocoran tersebut. Informasi ini pertama kali disebarkan melalui akun X @FalconFeedsio.

Data Sensitif Dijual Seharga Rp153 Juta
Bjorka mengunggah informasi penjualan data tersebut pada Rabu (18/9/2024), pukul 01:08 WIB. Dalam unggahannya, hacker ini menawarkan data berukuran total 2 gigabyte yang dikompres menjadi 500 megabyte, dengan harga US$10.000 atau sekitar Rp153 juta. Dalam deskripsinya, Bjorka menyebut bahwa data yang ia perjualbelikan memuat informasi pribadi sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk NPWP, nomor induk kependudukan (NIK), alamat, nomor telepon, email, hingga informasi status pengusaha kena pajak (PKP).

Secara khusus, Bjorka juga mencantumkan data pribadi milik Presiden Joko Widodo dan anak-anaknya dalam sampel yang ia bagikan. Hacker ini bahkan menyebut mereka dengan bahasa yang menghina, menyiratkan ketidakpuasan atau motivasi pribadi di balik aksinya.

Nama-Nama Besar Terseret
Selain data milik Presiden dan keluarganya, Bjorka juga diduga meretas data sejumlah pejabat penting lainnya. Berdasarkan cuitan dari akun X @secgron, nama-nama seperti Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani turut masuk dalam daftar. Data dari Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo, serta Farchan Noor Rahman yang mengelola media sosial Ditjen Pajak, juga diduga ikut bocor.

Selain itu, beberapa menteri lain seperti Menteri BUMN Erick Thohir, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga menjadi korban kebocoran data ini. Hingga saat ini, pihak Kementerian Keuangan masih melakukan verifikasi terkait kebenaran dugaan tersebut dan diharapkan segera memberikan pernyataan resmi.

Verifikasi Klaim dan Langkah Selanjutnya
Meskipun Bjorka dengan terang-terangan memperjualbelikan data tersebut di Breach Forums, keaslian klaimnya masih harus diverifikasi lebih lanjut. Sejauh ini, pihak Ditjen Pajak dilaporkan sedang menyelidiki kebocoran ini dan berjanji akan memberikan keterangan resmi dalam waktu dekat. Kasus ini menjadi peringatan serius bagi keamanan siber di Indonesia, terutama dalam melindungi data sensitif pejabat publik dan institusi negara.

Kebocoran data ini menjadi alarm besar di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan keamanan digital dan menanggulangi ancaman dari para peretas. Jika terbukti benar, ini akan menjadi salah satu kasus kebocoran data terbesar yang melibatkan pejabat tinggi negara, dan bisa berdampak besar pada kepercayaan publik terhadap keamanan informasi di Indonesia.

381
Get In Touch

info@nontonnews.com

Pedoman Media Siber

© nontonnews.com
All Rights Reserved 2025