The following image is courtesy of google.com
Kisah Tupperware: Mengapa Merek Legendaris Ini Gagal Bertahan?

NONTONNEWS.COM -  Merek wadah makan plastik yang legendaris, Tupperware, baru saja mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11, sebuah langkah yang mencerminkan tantangan finansial yang serius yang dihadapinya. Penjualan yang terus menurun dan kondisi ekonomi makro yang sulit telah menjadi penyebab utama keputusan ini, seperti yang dinyatakan oleh Laurie Ann Goldman, presiden dan CEO Tupperware Brands Corporation.

Dalam dokumen pengajuan kebangkrutan yang dipublikasikan, Tupperware melaporkan aset senilai antara USD 500 juta hingga USD 1 miliar, sementara kewajibannya mencapai antara USD 1 hingga USD 10 miliar. Ini menunjukkan ketidakseimbangan signifikan antara aset dan utang yang dimiliki perusahaan. Selain itu, mereka memiliki lebih dari 50.000 kreditur, yang menambah kompleksitas situasi yang dihadapi.

Tupperware, yang diciptakan oleh Earl Tupper pada tahun 1946, mengalami perjalanan yang menarik. Di tahun-tahun awal, penjualannya lambat hingga ia bertemu dengan Brownie Wise, yang memperkenalkan model penjualan melalui Tupperware Home Party. Ini menjadi titik balik yang membawa produk Tupperware menjadi sangat populer, tidak hanya di AS, tetapi juga di banyak negara, termasuk Indonesia, yang pernah merasakan demam Tupperware.

Namun, setelah 78 tahun beroperasi, Tupperware menghadapi kenyataan pahit. Saham perusahaan merosot hingga 95% dalam tiga tahun terakhir, mencerminkan hilangnya daya tarik di pasar. Meskipun perusahaan berusaha memperbarui produk dan menarik minat generasi muda, mereka tidak mampu bersaing dengan alternatif wadah penyimpanan yang lebih murah dan ramah lingkungan.

Tantangan tidak berhenti di situ. Biaya bahan baku yang meningkat, upah yang lebih tinggi, dan biaya transportasi yang melambung telah semakin menggerogoti margin keuntungan Tupperware. Tahun ini, perusahaan terpaksa menutup satu-satunya pabriknya di AS yang berlokasi di South Carolina, mengakibatkan PHK terhadap 148 karyawan.

Dengan langkah ini, Tupperware berharap dapat menghentikan operasi yang tidak menguntungkan, melunasi utang, dan melakukan pemangkasan biaya untuk mencoba bangkit dari keterpurukan yang dialaminya.

321
Get In Touch

info@nontonnews.com

Pedoman Media Siber

© nontonnews.com
All Rights Reserved 2025